Pupuk Jengkol Yang Paling Bagus Dari Nasa

Pupuk Jengkol Yang Paling Bagus Dari Nasa


Pupuk Jengkol Yang Paling Bagus Dari Nasa - Jengkol termasuk suku polong-polongan (Fabaceae). Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit membentuk spiral, berwarna lembayung tua. Biji buah berkulit ari tipis dengan warna coklat mengkilap.

Pohon Jengkol merupakan tanaman khas Indonesia. Jengkol memiliki aroma yang khas dan bagi sebagian orang jengkol memiliki rasa yang sangat nikmat. Sebagian masyarakat juga memilih jengkol sebagai salah satu makanan favorit mereka.

Jengkol banyak diolah menjadi menu masakan seperti semur jengkol dan sambal goreng jengkol yang banyak digemari masyarakat karena rasanya yang nikmat. Selain itu jengkol juga memiliki banyak manfaat seperti hal nya dapat mencegah diabetes dan bersifat diuretik dan baik untuk kesehatan jantung.

Setelah kita menyantap jengkol, baunya akan tetap menempel di mulut yang membuat kita menjadi kurang percaya diri ketika bercakapan dengan orang lain. Tetapi meski begitu, jengkol dipasaran ternyata sangat laku. Jika Anda tertarik untuk menanam jengkol, dibawah ini merupakan panduan budidaya jengkol yang tepat.

Memilih Bibit Jengkol

Hal pertama yang perlu disiapkan ketika akan melakukan budidaya jengkol adalah dengan bibit tanaman jengkol. Pembibitan pohon jengkol dapat dilakukan dengan cara generatif (dari biji) atau dengan cara vegetatif (okulasi). Apabila ingin mendapatkan tanaman yang cepat berbuah, pilihlah cara okulasi. Untuk cara ringkasnya, bibit jengkol siap tanam bisa diperoleh di toko bibit atau toko pertanian.

Pilih bibit berkualitas unggul karena akan sangat mempengaruhi pertumbuhan bibit kedepannya. Bibit yang unggul ialah bibit yang sehat, tidak terserang hama dan penyakit, daunnya berwarna hijau (tidak layu dan tidak kering), batangnya kokok dan tidak kurus serta memiliki percabangan yang cukup rindang.

Lokasi Penanaman

Pohon jengkol akan tumbuh baik jika dibudidayakan pada dataran rendah dengan iklim tropis. Tanah yang cocok untuk budidaya jengkol yaitu tanah yang gembur dan kaya akan bahan organik. Untuk pertumbuhannya, pohon jengkol membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari dan tidak membutuhkan naungan tanaman lain. Pohon jengkol membutuhkan pasokan air yang tinggi dengan kelemababan cukup.

Pembuatan Lubang Tanam

Setelah menentukan lokasi untuk budidaya, kegiatan selanjutnya dalam budidaya jengkol yaitu menanam pohon jengkol. Tanah pada lahan budidaya digali menggunakan cangkul agar lebih gembur, dan buat lubang tanam ukuran 50 x 50 x 50 cm. Jika Anda ingin menanam jengkol dalam jumlah banyak, buat lubang tanam dengan ukuran yang sama yaitu 50 x 50 x 50 cm dengan jarak 5-6 m dari lubang sebelumnya.

Tanah bekas galian bagian atas digunakan sebagai media untuk menutup lubang tanam yang sebelumnya digali. Sebelum digunakan untuk menutup galian, tanah terlebih dahulu dicampur dengan pupuk kandang yang telah matang atau kompos dan sekam.

Mengistirahatkan Lubang Tanam

Setelah lubang tanam dibuat, biarkan selama beberapa hari sebelum jengkol bibit ditanam. Lubang tanam dibiarkan selama 2-3 hari dan biarkan tersinari oleh sinar matahari sepenuhnya. Tujuan pengeringan lubang tanam adalah untuk mematikan bibit penyakit atau hama tanaman yang tumbuh pada lubang tanam.

Menanam Bibit Jengkol

Setelah lubang tanam diistirahatkan, kegiatan penanaman dapat segera dilakukan. Siapkan bibit jengkol dan letakkan pangkal bibit pada tengah-tengah lubang tanam. Apabila bibit masih pada media polybag, plastik polybag pembungkus bibit disobek terlebih dahulu lalu letakkan bibit pada lubang tanam beserta bola tanahnya. Bibit diletakkan secara tegak lurus dan jangan sampai posisinya miring.

Penutupan Lubang Tanam

Setelah bibit jengkol ditanam secara tegak lurus dan tidak miring, lubang tanam kemudian ditutup dengan tanah galian bagian atas yang dicampur dengan kompos dan sekam yang telah disiapkan sebelumnya. Media yang kaya akan nutrisi akan menjadikan tanaman mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Media tanah penutup lubang sebaiknya dipadatkan sedikit supaya bibit jengkol yang baru ditanam tidak mudah roboh jika terkena angin atau guyuran air hujan.

Penyiraman

Setelah bibit jengkol selesai ditanam, kemudian lakukan penyiraman pertama. Seluruh bagian tanaman dan medianya disiram menggunakan air hingga meresap dan disesuaikan dengan kelembaban tanahnya. Untuk hasil optimal, penyiraman dapat menggunakan embrat atau gembor.

Pemasangan Ajir

Setelah penanaman bibit dan penyiraman, selanjutnya lakukan pemasangan ajir untuk mengokohkan bibit jengkol. Ajir sangat berguna untuk menyangga tanaman baru agar tidak mudah roboh karena gangguan lingkungan. Ajir dapat dibuat dari bambu yang dibelah menjadi beberapa bagian. Ukuran ajir dapat disesuaikan dengan panjang bibit jengkolnya.

Pemupukan

Unsur hara alami pada tanah tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh pohon jengkol. Pohon jengkol akan terus menerus menyerap unsur hara dalam tanah dan lama kelamaan unusr hara dalam tanah akan habis.

Untuk mengembalikan kesuburan tanah, dibutuhkan bantuan dari luar berupa pemupukan. Pemberian pupuk yang dilakukan secara rutin dapat menyuburkan dan melestarikan tanaman jengkol. Pemupukan susulan ini terdiri dari 2 komposisi yaitu pemupukan full organik atau pemupukan kombinasi kimia (pilih salah satu).

  • Pemupukan Full Organik

1 sdm SUPERNASA ditambah dengan 1 sdt Pupuk GREENSTAR

  • Pemupukan Kombinasi Kimia

20 butir NPK buah ditambah 1 kg pupuk kandang atau pupuk kompos dan 1 sdm SUPERNASA
Pemupukan tersebut dilakukan setiap 1 bulan sekali.

Cara Merangsang Pertumbuhan Bunga dan Buah Jengkol

Selain memberikan pemupukan susulan yang diberikan pada pangkal tanamannya, penyemprotan hormon perangsang buah juga harus dilakukan. Pohon jengkol dari hasil okulasi akan beruah sekitar 4-5 tahunan. Pohon jengkol memang membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan buah. Namun untuk mempercepat tanaman jengkol berbuah bisa diaplikasikan Pupuk GREENSTAR.

Pupuk GREENSTAR tidak hanya berfungsi sebagai hormon perangsang buah namun juga dilengkapi dengan zat perekat alami sehingga buah yang dihasilkan lebih padat dan enak serta berbuah lebat. Pupuk GREENSTAR diaplikasikan dengan cara penyemprotan menggunakan dosis 1 sachet GREENSTAR untuk 15 liter air.

Untuk tanaman jengkol yang sudah dewasa, cara aplikasinya yaitu dengan mengerik (asal luka) bagian batang utama pohon jengkol. Batang utama pohon jengkol dikerik ukuran 30 cm melingkar dengan dosis 1 sdt GREENSTAR ditambah 1 liter air dan dioleskan menggunakan kuas pada batang yang telah dikerik. Lakukan cara ini setiap 1 bulan sekali.

Pemeliharaan Tanaman Jengkol

Agar bibit jengkol yang ditanam tumbuh menjadi pohon jengkol yang baik dan sehat, pemeliharaan tanaman yang perlu dilakukan yaitu :

Lakukan penyiraman rutin setiap 1-2 hari sekali ke seluruh bagian tanaman dan media tanamnya hingga cukup basah. Banyaknya penyiraman disesuaikan dengan kelembaban media tanahnya.

Lakukan penyiangan rutin. Penyiangan dilakukan terhadap gulma atau rumpur-rumputan liar yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman jengkol.

Hama dan Penyakit Tanaman Jengkol

Hama yang biasanya menyerang tanaman jengkol yaitu ulat buah. Ulat buah menyerang dengan cara menggerogoti buah sehingga buah jengkol akan keropos dan berlendir. Hama lainnya yaitu “boloren” dan semut rangrang yang sering bersarang di pohon jengkol.

Untuk mengatasi hama pada tanaman jengkol, aplikasikan Natural BVR (insektisida hayati) setiap 5 hari sekali dengan dosis 2 sdm per 17 liter air. Kemudian jika tanaman jengkol terserang penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri dan jamur, aplikasikan CORRIN (fungisida hayati) setiap 5 hari sekali dengan dosis 4 sdm per 17 liter air.


Demikian pembahasan mengenai Cara Menanam Pohon Jengkol Di Lahan Perkebunan. Dapatkan produk NASA untuk tanaman jengkol hanya dari ditributor resmi PT Natural Nusantara.

Semoga bermanfaat, Salam tani Indonesia !!

Butuh Bantuan? Jangan Sungkan!
Jika Anda Butuh Bantuan, Ataupun Hal -Hal Yang Ingin Ditanyakan, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami, Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

WA / TELP/ SMS

0821 3309 8486 (Tsel)

Comments